Mencintai Diri Tanpa Syarat

 


Halo Temans,

        Buku Antalogi dengan judul Mencintai Diri Tanpa Syarat dari penerbit Alineaku sedang dalam proses penerbitan. Sungguh sangat senang bisa menjadi bagian dari penulis buku ini. Meskipun awalnya sempat ragu untuk ikut karena di proyek antalogi ini pesertanya lebih banyak dari proyek sejenis yang pernah saya ikuti. Namun dengan semangat untuk terus menulis dan ingin berbagi inspirasi dan motivasi kepada sesama maka saya bulatkan tekad untuk ikut. 
        Saya mengambil judul  Mencintai diri, kunci ketenangan jiwa. Karena  seringkali kita fokus untuk menyenangkan orang lain dan lupa mencintai diri sendiri. Padahal seperti kita ketahui mencintai diri sendiri itu hal utama lho yang perlu kita lakukan. Bukanya mau egois tapi dengan semakin mencintai diri sendiri maka menjadi tenang dan siap untuk membantu orang lain...seperti apa kisah saya pada antalogi kali ini...silahkan dibaca selengkapnya pada tulisan dibawah...setelah itu silahkan comment di bawah ya..kalau ingin menikmati tulisan lain di buku Antalogi..  miliki bukunya...tapi masih PO..terimaksih



Mencintai diri, kunci ketenangan jiwa

Kustinah S. Parto

Dering alarm dari HP saya terdengar nyaring, waktu sudah menunjukkan pukul 02.30, rasanya masih ingin melanjutkan tidur. Namun saya halau kemalasan diri untuk duduk dan berdoa sambil mengusap bekas kantuk pada wajah saya dengan kedua tangan.

Saya langsung mandi dan mengambil wudhu untuk sholat taubat, tahajud dan witir. Sungguh segar dan menjadi bersemangat untuk melakukan ibadah.

Diberi rezeki oleh Allah untuk dapat berdoa dan dzikir pada waktu pagi, disaat suasana masih hening sungguh sesuatu yang patut disyukuri dan tidak disia-siakan.

Pada kesempatan itu saya juga panjatkan syukur karena Sebagai Muslimah telah diberi kesejahteraan fisik, mental, dan spiritual yang merupakan anugerah terindah dari Allah swt yang penting untuk disyukuri juga.

 Mencinta diri bukanlah sekadar memanjakan diri sendiri, dengan mandi, pijat luluran, serta perawatan kuku tangan kaki serta facial dan masker wajah dengan scin care yang mahal agar terlihat glowing,  melainkan  juga berupaya menjaga amanah dari Allah SWT berupa tubuh, jiwa, dan pikiran dengan cara yang bertanggung jawab.

Saya mencintai diri sendiri dengan tetap menjaga keseimbangan antara bekerja keras dan beristirahat, antara memenuhi kebutuhan orang lain dan merawat diri sendiri, serta antara menuntut ilmu dan menjaga ketenangan batin.

Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan keseimbangan ini dalam hadits, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain." (HR. Ahmad).

Hadits ini menunjukkan bahwa walaupun Muslimah harus menghargai dirinya sendiri, ia juga perlu memastikan bahwa tindakannya membawa manfaat bagi orang lain. Cinta diri yang sejati akan mendorong seseorang untuk berbuat kebaikan tanpa mengorbankan kesehatan mentalnya.

              Sekitar pukul 04.00 suara lantunan ayat suci Al-Qur’an terdengar jelas dari speaker Masjid Baitul Husna yang berada dekat dengan rumah saya. Menandakan adzan subuh sebentar lagi akan berkumandang. Maka saya lanjutkan dengan banyak istighfar. Memohon ampun kepada Allah swt atas segala dosa yang telah saya lakukan.

              Setelah adzan subuh, saya menunaikan sholat sebelum subuh 2 rakaat yang nilai pahalanya lebih baik dari dunia dan seisinya.  Dilanjutkan dengan menunaikan sholat Subuh 2 rakaat dan doa dzikir pagi dan sholawat. Tidak lupa saya alokasikan waktu untuk murojaah atau mengulang ngulang hafalan Al-Qur’an.

 Pukul 05.00 sampai pukul 06.30 adalah  jadwal rutin untuk belajar Tahsin dan setoran hafalan  Al-Qur’an secara online dengan menggunakan zoom meeting dengan Ustadzah.

Demikian rutinitas saya setiap pagi sebelum memulai aktifitas sehari-hari. Sehingga menjadikan lebih tenang, bahagia serta berenergi sepanjang hari. 

Berikut disampaikan tips mencintai diri bagi Muslimah yang dapat diwujudkan melalui beberapa langkah sederhana seperti :

1. Menghargai Diri Sendiri dengan cara mengakui bahwa diri ini berharga sebagai ciptaan Allah SWT. Menerima kekurangan tanpa menghakimi, namun tetap berusaha untuk memperbaiki diri.

2. Menjaga Kesehatan, dengan makan makanan sehat, halal dan baik, berolahraga terukur dan teratur, istirahat cukup dan mengelola stress adalah bentuk cinta diri yang mendasar.

3. Meluangkan Waktu untuk Diri Sendiri, yaitu dengan mengalokasikan waktu membaca Al-Qur'an dan melakukan aktivitas yang menenangkan seperti shalat tepat waktu, dzikir dan menuntut ilmu agama dengan guru yang berilmu dan ahli dibidangnya.

4. Berbicara Positif pada Diri Sendiri dan Menjaga pikiran dari komentar negatif yang bisa merusak kepercayaan diri.

Seorang Muslimah yang mencintai dirinya sendiri akan lebih mampu menjalankan peran dan kewajibannya dalam keluarga dan masyarakat tanpa merasa terkuras secara emosional. Imam Al-Ghazali pernah berkata bahwa kebahagiaan sejati ditemukan dalam keseimbangan antara mengasihi diri sendiri dan menebarkan kebaikan kepada orang lain.

Adapun untuk dapat mencapai ketenangan jiwa dan meningkatkan kualitas hidupnya, dapat dilakukan dengan cara mencinta diri yang sejatinya merupakan  jalan menuju kesehatan mental, keseimbangan hidup, dan pada akhirnya semoga mendapatkan ridha Allah SWT Aamiin

 


Comments

Popular posts from this blog

PERKENALAN

11 Manfaat Menulis Buku Antalogi

PELUKAN AYAH