Saat Tuhan Menguji Cinta

     


                      

Halo Temans,

        Saat Tuhan Menguji Cinta adalah judul Buku Antalogi dari penerbit Alineaku. Awalnya saya ragu mengikuti proyek Antalogi tersebut, karena jujur bingung mau nulis apa. Akhirnya saya putuskan tetap dengan semangat mengikutinya. Judul yang saya pilih untuk tema tersebut adalah Dua Garis Harapan: Kisah Perjuangan Menuju Keajaiban. 

            Dalam buku antalogi tersebut saya menceritakan kisah perjuangan saya dalam terus berihtiar dan berdoa memohon kepada Allah untuk diberikan Amanah anak. Silahkan menikmati kisah selengkapnya dibawah ini dan semoga bermanfaat. Nikmati juga kisah menarik lainya pada buku Antalogi nya...mauu? Silahkan comment di bawah ya terimakasih. 



                             Dua Garis Harapan: Kisah Perjuangan Menuju Keajaiban

                                                                    Kustinah S. Parto

          Sebagai pasangan suami dan isteri yang baru menikah, keinginan untuk memiliki anak adalah sesuatu yang fitrah. Dalam Islam, memiliki keturunan dipandang sebagai salah satu bentuk keberlanjutan umat dan wujud dari karunia Allah SWT.

      Demikian juga kami, selalu berusaha dan memanjatkan doa untuk segera dikaruniai Allah keturunan. Saat datangnya jadwal menstruasi merupakan kegelisahan tersendiri. Bahkan teman-teman di kantor ikut memperhatikan apakah saya sholat atau tidak.

          Sampai suatu ketika saya kedapatan tidak sholat dipanggil oleh atasan saya yang juga Perempuan. Kami sharing pengalaman mulai dari teknis berhubungan suami istri sampai dengan menjaga kebugaran dan menumakan. Dan tentu saja mengingatkan untuk konsultasi ke dokter kebidanan. 

        Berbagai masukan datang dari teman dan saudara. Kami menerimanya dengan senang hati, sebagai wujud kasih dan sayangnya kepada kami. Saya selalu saling mendukung dan menguatkan serta komunikasi dengan suami. Perasaan kami campur aduk antara menerima kenyataan dan tetap berusaha.

     Pada tahap ini, kami menganggap sebagai ujian keimanan, bagaimanapun suami selalu mengingatkan untuk menyikapi ujian ini dengan sabar dan ikhlas. Pada suatu ketika saya sudah telat tidak menstruasi dan saat itu langsung periksa ke dokter, karena kami tinggal di perumahan dinas yang dekat dengan Rumah Sakit. Saya sungguh bersyukur dan tidak percaya tentang hasil yang disampaikan dokter.

           Saya tidak sabar untuk memberitahukan kepada suami yang saat itu masih di tempat kerja. Tanpa menunggu lama, keluar dari tempat praktek dokter saya sampaikan khabar baik tersebut kepada suami melalui telepon. Betapa gembira dan penuh Syukur mendapat khabar baik itu.

        Kami menyadari bahwa perjalanan yang kami lewati bukan hanya tentang mendapatkan kehamilan, tetapi juga tentang proses pembelajaran, peningkatan iman, dan kekuatan cinta di antara saya dan suami. Ujian ini telah membuat kami lebih dekat dengan Allah dan lebih kuat sebagai pasangan suami dan isteri.

            Ditengah kebahagian kami, tiba tiba saya dikejutkan dengan adanya pendarahan pada kehamilan muda. Tak kuasa menyembunyikan kesedihan ini, saya menangis menyampaikan kondisi tersebut ke suami.

         Lalu kami konsultasi ke dokter kandungan. Hasil pemeriksaannya adalah adanya ari-ari yang menutup jalan lahir. Sehingga saya harus diopname di Rumah Sakit dengan total bed rest. Setelah diperbolehkan pulang oleh dokter, saya betul betul hati hati. Dari duduk ke berdiri harus pelan-pelan. Jalan kaki yang selama ini cepat harus diperlambat. Demi calon buah hati yang ada di kandungan saya menuruti seluruh nasehat dokter.

              Selanjutnya kami mempersiapkan diri menyambut kelahiran dengan berbagai persiapan, seperti ikut kelas senam hamil, latihan pernafasan dan tentunya memilih Rumah Sakit untuk melahirkan. Karena pengalaman pertama maka saya minta ijin suami untuk melahirkan ditempat orang tua tinggal. Alhamdulillah disetujui oleh suami. Waktu itu dokter belum mengijinkan saya untuk melahirkan di Semarang. 

           Karena posisi janin belum di jalan lahir atau sungsang. Dokter memperkirakan bayi lahir melalui operasi. Ya Allah, saya sedih mendengar penjelasan dokter. Saya menghubungi ibu di Semarang melalui telepon, beliau selalu memotivasi dan membesarkan hati kami. Untuk yakin akan pertolongan Allah, menyarankan terus berdoa agar bisa melahirkan dengan normal.

        Alhamdulillah hari yang dinantipun tiba, saya melahirkan anak pertama dengan normal dibersamai oleh suami dan orang tua. Sungguh Ujian adalah cara Allah untuk membawa hamba-Nya lebih dekat kepada-Nya.

 

Comments

Popular posts from this blog

PERKENALAN

11 Manfaat Menulis Buku Antalogi

PELUKAN AYAH